Teknologi
Informasi sebagai tulang punggung manajemen supply chain, konsep
manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
teknologi informasi (TI). Konsep menajemen supply chain memperlihatkan
adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di
dalam sebuah system bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat
dalam rantai tersebut, akan semakin kompleks strategi pengelolaan yang
perlu dibangun. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak
transpormasional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa
digital marketing atau internet marketing (cyber marketing, electronic
marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan
terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce
atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media,
pasar, maupun infrastruktur penunjang. Kebutuhan akan tenaga yang
berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa
terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di
bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM
berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Dengan
teknologi informasi yang terkoneksi dengan jaringan internet global
memberikan peluang dalam pemasaran produk atau jasa, dengan jaringan
internet dan fitur web yang menarik merupakan salah satu alat promosi
yang baik dan lebih murah terutama dalam bisnis jasa. Dalam konsep Good
Governance dimana terdapat kesetaraan peran antara pemerintah,
masyarakat dan swasta, mau tidak mau pemerintahpun harus menguasai dan
mengembangkan teknologi informasi yang populer sekarang dengan sebutan
E-Goverment. Pada prinsipnya peran teknologi dalam pemasaran adalah
sebagai alat untuk mempermudah proses, dibalik itu tetap sumberdaya
manusia dan strategi pemasaran memegang kunci utama.
Teknologi
dalam pemasaran punya peran penting untuk meningkatkan eksistensi
sebuah perusahaan atau suatu badan usaha. Pemasaran pada zaman sekarang
ini, jika tidak ditunjang dengan adanya perkembangan teknologi yang maju
tidak mungkin dapat dipasarkan secara maksimal. Peranan teknologi dalam
pemasran yakni menunjang kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan,
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, serta kaitannya dengan
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok
pembeli. Sehingga pemasaran barang dan jasa dapat berjalan secara
maksimal.
Dampak Teknologi Di Bidang Pemasaran
Suatu
perkembangan teknologi dapat memiliki peranan penting dalam kehidupan
manusia. Namun, di sisi lain juga memiliki dampak dalam kehidupan
manusia. Terutama kaitannya di bidang pemasaran yang terjadi dalam
proses jual beli di suatu perusahaan atau badan usaha untuk
mempromosikan produknya. Dampak dari teknologi di bidang pemasaran dapat
berupa dampak positif atau yang membawa kemajuan, tetapi juga dapat
berupa dampak negatif atau yang membuat kemunduran.
Salah
satu dampak positif dari teknologi dalam kehidupan manusia, terutama di
bidang pemasaran yakni proses penyampaian informasi secara cepat. Jika
zaman dulu, dalam memasarkan produk harus menunggu beberapa minggu atau
beberapa bulan baru tersampaikan. Tetapi, pada zaman sekarang ini,
dengan kemajuan teknologi informasi para penjual maupun pembeli tidak
perlu menunggu lama-lama untuk dapat melihat produk. Karena dapat
diakses melalui sebuah jaringan internet maupun situs – situs terkait.
Dampak
positif yang lain dari perkembangan teknologi adalah proses transaksi
yang dapat berlangsung secara cepat. Tidak perlu antri lama – lama di
kmtor pos untuk mengirim maupun mengambil uang. Adanya fasilitas ATM
(Anjungan Tunai Mandiri) adalah salah satu sarana penunjang dalam sebuah
kelancaran pemasaran barang dan jasa. Pengenalan produk barang dan jasa
suatu perusahaan maupun badan usaha melalui media periklanan, baik itu
media elektronik maupun media cetak. Seperti televisi, pemasangan iklan
lewat internet yang saat ini banyak beredar. Dan media cetak seperti
koran, majalah, buletin. Merupakan bukti adanya dampak yang berpengaruh
baik atau positif bagi teknologi yakni dibidang pemasaran. Perkembangan
teknologi yang terus berkembang membuat massyarakat dalam menjalankan
kehidupannya menjadi semakin maju dan tidak gagap teknologi. Artinya
dapat mengikuti perubahan zaman yang terjadi yang ditandai dengan adanya
perubahan dan pengembangan teknologi yang berproses secara bertahap.
Dampak
negatif atau dampak yang kurang baik bagi teknologi dibidang pemasaran
salah satunya adalah adanya kesenjangan sosial. Dalam kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi dan ketidaksamaan pemerataan peranan teknologi
sangat besar, karena perkembangan teknologi berkaitan erat dengan
stratifikasi sosial. Dalam hal ini surplus ekonomi dalam kaitannya
dengan pemasaran dianggap berkaitan erat dengan perkembangan teknologi.
Dengan demikian maka, penetapan teknologi rendah maupun teknologi tinggi
sangat berdampak terhadap kesenjangan sosial.
Dampak
negatif yang lainnya adalah dibidang sosial ekonomi teknologi. Dalam
hal ini, teknologi mungkin memiliki wajah yang revolusioner. Meskipun
banyak pendapat mengenai peran teknologi dalam masyarakat, namun satu
hal yang pokok bahwa teknologi merupakan salah satu faktor yang dapat
mengubah tatanan suatu masyarakat sehingga memiliki wajah yang lain sama
sekali. Dikatakan demikian karena dulu ketika ditemukan teknologi
peleburan besicangkul, dan baju, lahirlah revolusi pertama dalam sejarah
manusia, yaitu pertanian. Dan ketika mesin uap ditemukan dan kemudian
menjadi motor penggerak mesin-mesin di pabrik, lagi-lagi teknologi
menjadi salah satu faktor terjadinya revolusi industri.
Namun
dari segi-segi tertentu, teknologi telah membuat perubahan bentuk
maupun kapasitas sehingga menghilangkan ciri khas personal dalam sebuah
produk. Dampak sosial teknologi jauh sekali terasa bila melalui proses
alih teknologi. Penggunaan sebuah teknologi baru (yang belum tentu
sesuai dengan karakter lokal) menuntut penyesuaian struktur sosial
budaya dengan cepat. Akibatnya, masyarakat tersebut akan mengalami suatu
kondisi kritis yang dapat berujung pada sebuah kelompok atau kesatuan
baru, mungkin malah terjadi perselisihan atau perpecahan. Kenyataan
menunjukkan bahwa kepentingan ekonomi dan politik sangat mempengaruhi
penerimaan alih teknologi, termasuk di dalamnya kepentingan ekonomi dan
praktek dari negara pengalih teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar